Kamis, 19 Desember 2024

JENIS- JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

 


Jenis-jenis Media Pembelajaran 


    Menurut Setyosari dan Sihkabuden, media pembelajaran berdasarkan lima kategori. yaitu klasifikasi media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, persepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarki pemanfaatannya. 

A. Klasifikasi berdasarkan bentuk dan cirinya

1) Media pembelajaran dua dimensi, Media yang penampilannnya tanpa menggunakan media proyeksi  dan berukuran (panjang x lebar) saja serta hanya diamati dari arah pandangan saja. Misalnya     peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja. 

2) Media pembelajaran tiga dimensi, Media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan mempunyai ukuran (panjang, lebar dan tinggi/tebal) serta dapat diamati dari arah pandang mana saja, misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya. 

3) Media pandang diam, Media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan.  

4) Media pandang gerak, Media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya. 

B. Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh 

1) Pengalaman langsung (the real expreiences) Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first hands expriences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya. 

2) Pengalaman tiruan (the subtitute of the real expriences) Berupa pengalaman tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian. 

3) Pengalaman dari kata-kata (words only) Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun yang dicetak. 

C. Klasifikasi berdasarkan persepsi indera yang diperoleh

Dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual. Penggolongan media pembelajaran di paparkan sebagai berikut:

1) Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder, dan Radio. 

2) Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi. 

3) Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi. 

4) Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film. 

5) Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, soundslides, dan rekaman still pada televisi. 

6) Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: tele-writing dan recorded tele writing.

7) Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film) 

8) Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi. 

9) Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk. 

10) Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumerik.

D. Klasifikasi berdasarkan penggunaannya 

1) Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual (misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS, laboratorium Pusat Sumber Belajar) 

2) Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (misal film dan slides) 

3) Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal (misal televisi)

Selain yang  di atas, media juga dapat dikelompokan berdasarkan sifat modernitasnya, antara lain sebagai berikut: 

a. Ruang kelas otomatis Ruang kelas yang dapat diubah-ubah fungsinya secara otomatis (guru tinggal menekan tombol) untuk menciptakan perubahan kelas besar menjadi kelas kecil atau diskusi. 

b. Sistem proyeksi berganda (multiprojection system) Suatu sistem ruang proyeksi yang melengkapi ruang kelas otomatis, yang memungkinkan proyeksi bahan-bahan melalui berbagai proyektor secara terkoordinasi. 

c. Sistem interkomunikasi. Sistem ini dibuat dalam rangka pengajaran secara massal, dimana programnya di-TV-kan. Sistem ini digunakan untuk beberapa kelas dalam suatu sekolah maupun oleh beberapa sekolah. Untuk memelihara interaksi dan partisipasi siswa setiap kelas disediakan media interkomunikasi.

E. Klasifikasi berdasarkan pemanfaatannya

Duncan menyusun penggolongan media menurut hirarki pemanfaatannya untuk pembelajaran. Duncan ingin mensejajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam suatu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya, semakin mudah pengadaannya, sifat penggunaannya semakin khusus dan lingkup sasarannya terbatas. 

Tidak ada komentar:

Pembelajaran Berbasis Blog

  Pembelajaran Berbasis Blog       Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah...